Konvergensi pertama terjadi pada layanan, mobile phone dan terintegrasinya internet di fixed. Konvergensi tahap dua adalah operator telekomunikasi menjual layanan TV-Kabel Satelit. Konvergensi tahap tiga adalah sinegi jaringan antara dan fixed phone. Konvergensi tahap empat merupakan konvergensi masa depan, dimana konvergensi dibedakan 2 arah vertikal dan horizontal. Prinsip dari konvergensi IT dan telekomunikasi ini tak lain karena trend kebutuhan pelanggan yang menginginkan kemudahan akses teknologi, kapanpun dan dimanapun.
Konvergensi Masa Depan
Revolusi teknologi informasi ditandai dengan perkembangan akses data berupa internet, yang terjadi sangat massif dan eksplosif. Hasil penelitian dari lembaga-lembaga riset dunia, seperti Merril Lynch menunjukkan bahwa pertumbuhan trafik data tersebut demikian tinggi, melampaui jumlah trafik sirkit switch, dalam waktu yang relatif cepat. Revolusi internet ini memincu konvergensi yang radikal antara layanan suara, data dan video dalam satu infrastruktur yang terpadu. Integrasi ketiga layanan tersebut familiar dengan sebutan “multimedia”.
Perkembangan multimedia tentu saja berdampak pada konvergensi jaringan telekomunikasi, untuk mendukung layanan tersebut. Konvergensi yang diperlukan adalah kemampuan mengakomodasi layanan berbasis sirkit switch dan layanan berbasis packet switch. Platform jaringan baru yang mengakomodir multi layanan masa depan adalah jaringan berbasis Softswitch menjawab konsep dan isu seputar pengembangan optimalisasi jaringan yang terpadu. Konsep ini dilewatkan dengan sistem IP (Internet Protocol).
Konvergensi masa depan berbasis IP menjadi pendorong konvergensi vertikal dan horizontal. Vertikal berupa atau aplikasi dari layanan multimedia, misalnya : ring tones, musics, even tickets. Konvergensi vertikal ini menempatkan operator telekomunikasi sebagai pesaing industri media dan hiburan. Horizontal berupa layanan atau aplikasi yang dilewatkan melalui kanal mobile (bergerak), misalnya : mobile email, mobile TV, mobile new alerts. Konvergensi horizontal ini membuat “tak lagi ada jarak” antara manusia dan dunia maya.
Dampak Konvergensi
Konvergensi IT dan telekomunikasi ini,akan sangat signifikan dalam mentransformasi kehidupan masyarakat, mendinamisasi persaingan bisnis, dan tentu saja, regulasi baru yang cukup rumit. Bagaimanpun perkembangan teknologi tidak mungkin dibendung lagi. Semua komponen, baik masyarakat, pengusaha dan pemerintah perlu menyiapkan posisinya terhadap era ledakan teknologi ini. Salah satu persiapan yang dilakukan pemerintah sebagai pihak regulator, sekarang tengah mengkaji konvergensi tiga Undang – Undang yaitu UU Telekomunikasi, Penyiaran dan Pers. Secara bisnis dan cost effective bagi pengusaha, konvergensi IT dan telekomunikasi sangat menjanjikan dan memberikan kemudahan dari sisi operasi, pemeliharaan dan pengoptimalan jaringan packet IP untuk pengembangan layanan ke depan.
Era ledakan teknologi informasi dan telekomunikasi bisa menjadi momentum bagi transisi masyarakat, menjadi masyarakat yang berbasis ilmu pengetahuan (knowledge based society). Masyarakat berbasis ilmu pegetahuan adalah yang mampu mengakses, memanfaatkan dan menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kehidupannya. Transformasi masyarakat ini tentu saja merupakan kerja besar, memerlukan kerja keras dan komitmen baik dari pemerintah maupun insan telekomunikasi (operator, peguruan tinggi).
Bentuk konkret yang akan dirasakan oleh masyarakat adalah telekomunikasi murah. Koneksi pita lebar menjadi umum dan bukan barang langka, penggunaan frekuensi menjadi efektif karena bisa melewatkan beragam akses layanan, dan ujung – ujungnya harga koneksi akan sangat terjangkau. Iklim tekonologi murah dipadu dengan kebijakan pemerintah yang tepat, tentu akan mendorong perkembangan pelaku usaha nasional, termasuk pengusaha menengah maupun pengusaha kecil. Lebih ekstrimnya, koperasi pun bisa menjadi penyedia layanan on-line.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar